terima-kasih-ibu1Ungkapan ini ada karena harapan atas satu menggapai mimpi, setiap insan memiliki keunikan dalam bersikap dan berkata, walau terlihat agak kasar dan menantang tetapi hati yang dasarnya lembut  menjadikan insan bernaluri untuk merasakan sedikit celupan ketenangan dari Ar Rahman, sugesti pengandaian diri agar menuju dalam suasana hati bisa menjadi obat untuk mengambalikan jati diri manusia saat pertama hadir dimuka bumi ini, ditempat ruangan yang tak pernah disadar ruh dan akal saat itu masa orok…
Image 4 Sampai saat waktu telah ada, kisahnya begitu panjang bagi sang pembawa kehidupan dari pemiliknya yang menitipkan ruh pada jasad, terkadang terhembas badai hingga jatuh dan kadang tersirami oleh kelembutan hati, melangkah melewati rimba kehidupan diantara kebisingan dan ketenangan, melirihkan bahasa kalbu menebarkan kecintaan pada kehidupan, suatu kebahagian yang terpatri dalam jiwa yang satu, tertunduk dan tertegak dalam ruang yang gelap dan terang, semakin elok dan unik bentuk warna diri yang terkecamuk duka dan suka, pandangan penuh keseriusan, pandangan penuh asa, pandangan penuh harapan, “aku tak ingat kapan aku dilahirkan dimuka bumi ini” andai aku ingat betapa beratnya perjuangan itu, tak sepatah kata yang terlontar untuk tidak menghargai arti kehidupan , segores pun!!! sepenggal kalimat terlontar yang melupakan kisah perjuangan yang berat antara rasa mati dan rasa harapan atas ruh tertitip dalam Rahim yang terolah dengan rasa Rahman penuh Rahim…
Aku berkata dalam benak:
umi
Titik cahaya dalam gelap mengantarkan kehidupan baru, penuh heran, penuh bingung, tapi penuh juga kepastian dalam hati, “yah aku terlahir karena waktu yang telah tercipta dan ruang yang terolah” sungguh takdir nan elok rupa penuh tanda Tanya namun penuh dengan kisah panjang dalam kelembutan hati. Andai timang-timang ibu aku ingat penuh ikhlas penuh senyum penuh harapan, penuh doa, penuh kecintaan….
”Andaiii aku inggaaaaaaat…hal itu”, aku kan teteskan air mata bahagia… saat aku tertimang di selimut terbaik didunia diberikan ibu,,
Andai aku ingattttttt!!!! Ketika ayah berkata saat aku bayi “nak….cepat besar dan jadilah manusia yang berguna dalam beragama dan bernegara”, ..
andai aku inggggaaaaaaaat!!!!!...
Detik ini penuh resapan hikmah tidak lagi berfikir besar tapi merasakan kepekaan natural yang telah terlupakan karena kesibukan jasad akan kemauan yang tak ada habisnya,
Hari ini hari dimana aku dilahirkan hanya ibuku sebagai saksi pertama ku, maka ku katakana pada diri :
“Rabbighfir lii waliwaa lidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa”
Ya Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, dan sayangilah kedua orang tuaku sebagaimana mereka telah memelihara / mendidikku sewaktu aku kecil.”
“Aku bersiap menghadapi kehidupan walau terjangan begitu dahsyat, atas milad ku aku lebarkan sayap kehidupan”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar